Entri yang Diunggulkan

Jumat, 27 Mei 2016

Kesempurnaan Do'a Yang Sering Diabaikan Umat Zaman Sekarang

 Kesempurnaan Do'a


      Berdo'a tidaklah cukup hanya mengucapkan di lisan saja, tetapi harus dengan hati dan dibarengi dengan perbuatan, itulah kunci  dari kesempurnaan do'a.
   
     Adapun yang dimaksud berdo'a dengan hati adalah berdo'a yang disertai dengan keikhlasan, kesungguhan dan keyakinan. Ikhlas dalam berdo'a berarti berdo'a yang hanya ditujukan kepada Allah Swt. semata, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Jin ayat 81:

" WA ANNAL MASAAJIDA LIL LAAHI FA LAA TAD'UU MA'ALLOOHI AHADAN"

Artinya: 
             "Dan bahwasanya masjid-masjid itu kepunyaan Allah, maka janganlah kamu berdo'a kepada selain Allah Swt."

  Kesungguhan dalam berdo'a berarti tidak terburu-buru. Berdo'a yang demikian timbul dari lubuk hatinya yang paling dalam, hal ini tersebut dalam sabda Rasulullah Saw. yang berbunyi:

" INNALLAAHA LAA YUGHAYYIRU MA BI QODUMIN HATTA YUGHAYYIRU MAA BI ANFUSIHIM"

Artinya:
             " Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan mereka sendiri"

  Dari ayat diatas, jelas sekali bahwa Allah tidak akan merubah keadaan kita sehingga ada usaha dari kita untuk merubahnya sendiri.
  

Demikianlah kiat-kiat untuk mencapai kesempurnaan dalam berdo'a kepada Allah Swt.
WassalamualaikumWarahmatullahiWabarakatuh




Senin, 23 Mei 2016

Hakikat Do'a lengkap


  Hakikat Do'a


   Setiap insan  pastilah mengenal istilah Do'a, baik yang mengakui Allah sebagai satu-satunya tempat bergantung ataupun yang bukan, sebab berdo'a merupakan sebuah ritual yang dikenal semenjak manusia pertama diciptakan(Nabi Adam a.s.), sebagaimana yang tersebut dalam kitab ''Khazinatul Asrar'' bahwasanya sesudah ditiupkan roh Adam, maka Allah pun mengajarkan padanya tentang tata cara berdo'a, adapun do'a yang pertama kali dibacanya adalah memohon petunjuk ke jalan yang lurus.

   Tapi sedikit dari kita yang mengetahui apakah sebenarnya do'a itu sendiri, apa hanya sebuah ritual saja ataukah ada unsur lain didalamnya?

a) Bahwasanya do'a adalah sebuah panggilan jiwa dari masing-masing individu,contohnya tatkala           seseorang melakukan suatu kesalahan baik itu kepada Allah SWT atau kepada sesamanya,pastilah       akan ada hasrat yang mendorong dirinya untuk meminta maaf.
 
        Seperti halnya ketika Adam a.s. dan Hawa melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah Swt. yaitu memakan buah khuldi, maka timbullah penyesalan yang mendorong hati mereka berdua untuk segera meminta ampun dan bertaubat kepada Allah Swt. seraya berdo'a :


b) Do'a merupakan sarana komunikasi dengan Allah Swt. disaat kita berdo'a kepada Allah Swt. pada        saat itu kita tengah berkomunikasi kepada-Nya, jadi kita bisa menggunakan bahasa manapun,              adapun yang paling afdhol adalah berdo'a sebagaimana do'anya para Nabi dan Rosul dengan                mengetahui maknanya.

c)  Do'a merupakan bukti pengakuan atas kelemahan diri kita, yang mana masih membutuhkan                tempat bergantung, bersandar serta tempat kembali tatkala kita dihadapkan pada kebimbangan,            dan hanya kepada Allah Swt. lah tempat kita kembali

d) Bahwasanya berdo'a adalah sesuatu yang di syariatkan oleh Allah Swt. hal ini sesuai dengan               firman-Nya:

  ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Artinya : ''Berdo'alah kepadaKu, niscaya Aku akan mengabulkannya.''

Demikian hakekat kenapa manusia itu berdo'a.
Wassalamu'alaikumWarahmatullahiWabarakatuh 


Selasa, 17 Mei 2016

Malaikat Maut dan Sakaratul Maut

   
   Malaikat Izrail atau serig disebut juga Malaikat Maut adalah salah satu Malaikat Allah yang ditugaskan mencabut nyawa makhluk-Nya. Proses pencabutan nyawa ini disebut juga dengan sakaratul maut, proses ini lebih mengerikan dari goresan gergaji sayatan gunting dan panasnya air mendidih.

Ciri-ciri Malaikat Maut :
1. Dikatakan dia berwajah 4 (satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu wajah di punggung, dan       satu lagi wajah di telapak kaki).
2 Dari kepala hingga kedua telapak kakinya berbulu Za'faran dan di setiap bulu ada satu juta muka di    setiap satu juta muka mempunyai satu juta mata dan satu juta mulut dan tangan.
3. Ia memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, salahatu kakinya di langit ketuuh dan satu lagi di                 jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.
4. Setiap mulut mmpunyai satu juta lidah, setiap lidah boleh berbicara satu juta bahasa.

Kematian

    Mati adalah sebuah rahasia dan hanya Allah Swt. yang mengetahui kapan seseorang itu mati. Tidak akan ada manusia yang mengetahui saat detik nyawanya dicabut, dan di wilayah bumi mana akan ditemuinya ajalnya itu.
Ada beberapa cara kematian yang menimpa umat manusia. Di antara cara-cara kematian itu adalah:
1.      Allah sendiri yang mematikan.
Ada beberapa ayat yang menerangkan akan hal ini, antara lain :
Surat az Zumar ayat 42
 “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.”
Surat Al Hajj ayat 66
 “Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), Sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari nikmat.”
Surat Al Mulk ayat 2
 “yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,”
2.      Dimatikan oleh Malaikat Maut
Cara kematian yang kedua adalah Allah memerintahkan malaikat maut untuk melakukan pencabutan nyawa makhluk Allah, sebagai Wakil Allah dalam melaksanakan ketentuan Allah itu. Keterengan akan hal ini terdapat dalam beberapa ayat, antara lain :
Surat As Sajadah ayat 11
 Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.”
3.      Diwafatkan oleh beberapa Malaikat
Cara kematian yang ketiga adalah dimatikan oleh beberapa Malaikat yang diutuskan Allah untuk mencabut nyawa makhluk-Nya itu. Sehingga tidak usah heran jika terjadi bencana alam, dan ratusan ribu nyawa melayang dalam waktu yang bersamaan, Malikat Pencabut nyawa dapat dengan mudah melakukannya, sebab ada tidak terhingga banyaknya Malaikat yang diserahi tugas mencabut nyawa manusia itu.
Ada beberapa ayat yang menceritakan hal ini, antara lain :
Surat Al An’am ayat 61
 Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, dia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- Malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.”
Sebagian ulama mengatakan para malaikat pencabut nyawa ini adalah tentara-tentara Malaikat Maut yang  membantu mencabut nyawa manusia dan jin.
Surat Al Anfal ayat 50
 “kalau kamu melihat ketika Para Malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri).
Pada saat nyawa seseorang diambil di saat kematiannya, biasanya mata orang itu akan terbuka dan mengikuti perjalanan ruhnya itu. Sehingga tidak usah heran jika seseorang yang sakit dan tidak mampu lagi membuka kedua matanya selama beberapa hari di saat sakitnya itu, mendadak saat detik detik nyawanya berangkat dia malah dapat membuka matanya itu. Sedangkan arah pandangan matanya mengikuti perjalanan ruhnya yang dicabut Malaikat dari arah ubun ubunnya. Itulah sebabnya mengapa bola matanya mengarahkan pandangannya saat terakhir itu ke arah atas kepalanya.
Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda: “Apakah kalian tidak melihat manusia pada saat mengalami kematiannya matanya terbuka?” Para sahabat menjawab: “Benar”. Nabi bersabda: “Itu terjadi karena pengelihatannya mengikuti kepergian rohnya” (HR. Imam Muslim)
   Kematian akan terjadi pada setiap individu. Proses pencabutan nyawa seorang mukmin dan muslimin berbeda dengan seorang kafir. Dia mengambil nyawa para nabi dengan satu wajah di kepala, dia mengambil nyawa orang mukmin dan muslim dengan satu wajah di muka, dia megambil nyawa orang kafir dengan satu muka di punggungnya, dan dia mengambil nyawa jin dengan wajah satu wajah di telapak kakinya.

كَلآ إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ {26} وَقِيلَ مَنْ رَاقٍ {27} وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ {28} وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ {29} إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ
Artinya : “Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang dapat menyembuhkan”. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau”. [Al Qiyamah: 26-30].
Dalam sebuah hadist Rasulullah saw menjelaskan bahwa rasa sakit ketika sakaratul maut di ibaratkan seperti dipukul 100 kali dengan pedang tajam atau seperti di 'kuliti' hidup-hidup. Bayangkanlah betapa sakit dan dahsyatnya saat menghadapi kematian.

Karena begitu dahsyatnya dan mengerikan proses sakaratul maut, kita seharusnya menyiapkan bekal di dunia agar nantinya proses itu tidak terlalu sakit. Semoga kita senantiasa bertawakal kepada Allah semoga kita meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Amin amin ya Rabbal Alamin.


Wassalamualaikum Wr.Wb.
 

Rabu, 11 Mei 2016

1001 Cara Menghafal Al-Qur'an

Belajar Cara Jadi Hafidz 




                Menjadi seorang hafidz(pengaal Al-Qurán) merupakan kebanggaan tersendiri bagi setiap individu. Dan menjadi hafidz itu sangat mudah bagi orang yang menekuninya. Sebelum menghafal kita harus meminta ridho dari Allah agar diberi kemudahan dan kefasihan pada saat menghafal ataupun membaca Al-Qurán dengan cara puasa senin-kamis, shalat tahajud, shalat dhuha, dan amalan2 lain yang intinya Allah akan merdhoi usaha kita dalam menghafal nantinya.

Berikut cara caranya:
1. Membaca bismilah dan surah Al-Fatihah sebelum menghafal.
2. Membaca ayat 1-5 diulang-ulang 20x (usahakan membaca ayat jangan dihafal. Karena membaca
    akan hafal denagan tersendirinya dan usahakanlah membaca sefasih fasihnya).
3. Membaca ayat 6-10 diulang-ulang 20x.
4. Bacalah ayat 1-10 dulang 20x.
5. Lanjutkan dengan membaca ayat 11-15 diulang ulang 20x.
6. Membaca ayat 16-20 diulang ulang 20x.
7. dan seterunya.

Cara Menjaga Hafalan Anda
1. Bacalah ayat yang sudah ana hafal di setiap shalat anda untuk menguatkan hafalan.
2. Sebelum menghafal ayat yang baru. hafalan yang hari lalu wajib diulang.
3. Jangan sering melakukan maksiat

Waktu yang pas untuk menghafal
1. Sesudah shalat Tahajud
2. Sesudah shalat Shubuh
3. Sebelum shalat maghrib
4. Sebelum tidur

Lakukan hafalan di empat waktu tersebut insyaAllah anda akan segera menjadi hafidz Al-Qur'Án.
Catatan : Semoga bermafaat